Ekonomi BisnisPilihan Editor

Pinjaman BRI, Antarkan Ibu Rumah Tangga Di Jombang Sukses Jadi Produsen Keripik Pisang

×

Pinjaman BRI, Antarkan Ibu Rumah Tangga Di Jombang Sukses Jadi Produsen Keripik Pisang

Share this article
Azizah menunjukkan keripik pisang buatannya dengan kemasan yang menarik

JOMBANG, JOINMedia.id – Berawal dari coba-coba mengolah buah pisang di kebunnya yang melimpah, seorang ibu rumah tangga di Jombang sukses menjadi pengusaha keripik pisang.

Dia adalah Azizah Sukmawati (39), warga Desa Pacarpeluk Kecamatan Megaluh.

Azizah mengaku, sebelumnya bekerja sebagai buruh di sebuah pabrik rokok yang ada di Trowulan Mojokerto.

Namun karena tuntutan keluarga, ia memutuskan keluar dari pekerjaannya.

Lelah menganggur, Azizah melihat kebun di samping rumahnya dipenuhi oleh pohon pisang.

Ia kemudian mencoba mengambil dua tandan buah pisang yang sudah matang dan mengolahnya menjadi keripik.

Keripik yang sudah jadi kemudian dibagi-bagikan oleh Azizah kepada para tetangga di sekitar rumah dan teman-temannya.

Tanpa diduga, testimoni dari teman dan tetangga itu ternyata sangat baik.

“Banyak yang bilang, rasane enak lho, iya, enak tenan,” ujar Azizah menirukan ucapan tetangga dan temannya.

Terinspirasi oleh testimoni tersebut, Azizah kemudian mencoba membuat dan menjual keripik pisangnya.

Dengan penuh kesabaran, ia tawarkan keripik tersebut ke toko-toko yang ada di Jombang.

“Awalnya itu banyak yang nolak mas, saya seminggu keliling ke toko-toko itu ditolaki semua, termasuk toko surya yang besar di Jombang itu,” kata Azizah.

“Akhirnya saya bilang gini, ya udah, saya minta tolong nitip aja seminggu, nanti kalau habis saya teruskan kalau ndak laku ya ndak papa. Ternyata baru saya taruh sehari di toko Surya itu langsung habis, wah seneng banget saya,” ungkap Azizah sambil tertawa.

“Yang punya Surya itu akhirnya bilang, besok segera kirim lagi,” katanya.

Berkat keuletannya menawarkan dari satu toko ke toko lainnya, jumlah pelanggan keripik pisang buatan Azizah akhirnya terus bertambah.

Setiap hari, ia bisa menjual rata-rata sepuluh kilogram keripik pisang.

Namun karena jumlah pesanan semakin banyak dan modalnya terbatas, pada tahun 2016, Azizah mengajukan pinjaman modal ke BRI (Bank Rakyat Indonesia).

Selain untuk menambah kapasitas produksi, hal itu juga ia lakukan untuk membangun pagar di belakang rumahnya.

“Karena waktu itu gas elpiji yang saya pakai untuk bikin keripik ini sering ilang mas, kemalingan, jadi saya pagar biar aman,” katanya.

Keripik pisang Azizah dalam kemasan menarik sehingga bisa masuk ke toko-toko moderen di Jombang

Seiring berjalannya waktu, usaha keripik pisang Azizah terus berkembang hingga kapasitas produksinya mencapai 30 kilogram perhari.

Pasar yang dijangkau Azizah tak hanya toko-toko biasa, tapi juga toko-toko modern di Jombang.

“Toko-toko modern sudah kita masuki semua,” imbuh Azizah.

Tahun 2020, Azizah mencoba mengajukan pinjaman lagi ke BRI hingga mendapatkan pinjaman modal kedua sebesar Rp. 150 juta.

Selain untuk membeli peralatan (alat pres kemasan) dan penambahan bahan, uang tersebut juga dipakai oleh Azizah untuk membeli kendaraan.

“Keripiknya banyak kalau masih pake motor kan sulit mas bawanya, jadi saya belikan kendaraan untuk ngirim-ngirim ke toko biar mudah,” jelasnya.

Dengan pinjaman modal kedua itu, kapasitas produksi Azizah kembali bertambah mencapai 50 kilogram perhari.

Harga keripik pisang buatan azizah sangat terjangkau, hanya Rp 12 ribu perbungkus.

Tanpa mau menyebutkan omset yang ia peroleh perbulan, Azizah mengaku sangat senang bermitra dengan BRI.

“Alhamdulillah dengan BRI enak mas, pengajuan pinjamannya gampang dan bunganya ringan,” ujarnya.

Azizah merasa beryukur, berkat pinjaman BRI, usahanya kini telah menjangkau seluruh wilayah di Jombang.

“Mungkin beda dengan teman-teman UMKM lain yang pasarnya bisa sampai ke luar Jawa. Kalau saya sudah masuk ke toko-toko modern saja sudah cukup mas, nggak mau pusing mikirnya,” pungkasnya.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *