JOMBANG, JOINMedia.id – Niat baik membawa berkah, kata-kata itulah yang mungkin tepat untuk menggambarkan pengalaman Andi Rusdianto (48), warga Desa Carangrejo Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang.
Berniat menjadi agen BRILink untuk membantu warga di sekitarnya, Andi kini memliki toko yang cukup besar di rumahnya.
Dari agen BRILink, Andi akhirnya memiliki kedekatan dengan BRI (Bank Rakyat Indonesia), sehingga sering mendapatkan informasi mengenai program-program pinjaman lunak yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Sejak muda, Andi mengaku memang senang berdagang.
Pada tahun 2008, ia membuka toko klontong di depan rumahnya dengan satu etalase dan stok barang dagangan yang masih terbatas.
Atas informasi dari kenalannya di BRI, pada tahun 2014, Andi mencoba menambah item usahanya dengan membuka layanan agen BRILink di tokonya.
Namun layanan itu ia buka bukan semata-mata untuk bisnis, tetapi lebih diniatkan untuk membantu warga di sekitar rumahnya.
“Kami ini kan tinggal di desa mas, ATM di sini tidak ada. Kalau butuh ATM harus pergi ke Kecamatan Sumobito sana atau kalau ada trouble harus ke Mojoagung, lebih jauh lagi,” ujar Andi Rusdianto.
“Dengan adanya agen BRILink ini sekarang warga kalau butuh apa-apa gak perlu ke ATM yang jauh, cukup di sini,” lanjutnya.
Melalui agen BRILink tersebut, Andi dapat melayani berbagai transaksi keuangan warga, mulai dari transfer uang, tarik tunai, pembayaran angsuran ke Bank, BPJS, listrik, telephone, penjualan pulsa, dan masih banyak lagi.

Setiap bulan Andi dapat melayani rata-rata 400 hingga 500 transaksi.
“Jumlah transaksi yang saya layani bervariasi mas, kadang banyak kadang sedikit. Tapi kalau dirata-rata mungkin sekitar 400 sampai 500 transaksi perbulannya,” jelas Andi.
Dengan menjadi agen BRILink, Andi mengaku mendapat tambahan penghasilan di tokonya sebesar Rp 2000 per-transaksi.
Namun bukan itu saja yang ia dapatkan, dari agen BRILink tersebut, Andi mengaku merasa memiliki kedekatan dengan BRI.
“Dari agen BRILink ini saya jadi sering ke bank, setor uang transaksi, jadi sering dapat info-info program pinjaman di BRI,” ungkap Andi.
Dari informasi tersebut, pada tahun 2015 Andi mencoba mengajukan pinjaman ke BRI hingga mendapatkan pinjaman pertamanya sebesar Rp 25 juta.
Uang tersebut kemudian dipakai oleh Andi untuk menambah stok dagangannya sehingga jenis barang yang disediakan bertambah.
“Dulu awalnya saya takut pinjam ke bank, karena bayangan saya waktu itu sulit mas, tapi setelah saya coba ternyata mudah,” kata Andi.

Sejak itulah, Andi kembali mengajukan pinjaman ke BRI, hingga secara berturut-turut mendapatkan pinjaman dengan jumlah yang cukup besar.
“Tahun 2021 saya dapat Rp 300 juta, trus tahun kemarin, 2024 ya, saya ambil lagi Rp 200 juta,” ungkapnya.
Seluruh uang pinjaman tersebut tetap dimanfaatkan oleh Andi untuk menambah stok dagangan, sehingga tokonya yang dulu kecil kini berubah menjadi TOSERBA (Toko Serba Ada).
“Kalau dulu orang nyebut toko klontong, kalau sekarang ya TOSERBA mungkin ya,” ucap Andi sambil tertawa.
Meski tokonya telah menjelma menjadi besar, layanan Agen BRILink hingga kini masih tetap dipertahankan oleh Andi.
Sebab meski penghasilan dari BRILink kalah jauh dari toko, namun keberadaan layanan BRILink masih dibutuhkan oleh warga di sekitar rumahnya.
Andi juga mengaku sangat bersyukur, karena dalam jangka waktu 10 tahun, berkat bantuan modal dari BRI, usahanya mengalami perkembangan sangat pesat.
“Syukur Alhamdulillah, BRI sangat membantu, sehingga toko saya menjadi seperti sekarang,” pungkasnya.***