JOMBANG, JOINMedia.id – Nasib pilu kembali dialami oleh warga Desa terpencil di Kabupaten Jombang.
Tak hanya kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan saat sakit, setelah meninggal dunia, warga Desa terpencil di Jombang ternyata juga masih kesulitan mendapat layanan yang semestinya.
Hal tersebut, sebagaimana dialami oleh Paiman, warga Desa Jipurapah Kecamatan Plandaan Kabupaten Jombang.
Menurut warga, awalnya, Paiman (70), warga Desa Jipurapah yang kondisinya sakit hendak berobat ke salah satu bidan di Desa Marmoyo Kecamatan Kabuh Kabupaten Jombang.
Namun saat dalam perjalanan, Paiman mengeluh sakit perut sehingga harus diistirahatkan di rumah saudaranya di Desa Marmoyo.
Naas, saat di rumah saudaranya tersebut, Paiman mendadak meninggal dunia.
Dalam kondisi sedih, pihak keluarga kemudian mendatangi perangkat Desa Jipurapah untuk meminjam mobil ambulan siaga desa guna mengangkut jenazah Paiman dan membawanya pulang.
Namun, permintaan tersebut ditolak oleh perangkat Desa Jipurapah.
Karena tidak mendapat solusi, pihak keluarga dengan dibantu puluhan warga kemudian nekat membawa jenazah Paiman pulang dengan cara berjalan kaki.
Jenazah Paiman mereka pikul secara bergantian melewati jalan desa dan hutan sejauh tiga kilometer.
Sebab jika harus menyewa mobil ambulan kepada pihak lain, keluarga Paiman mengaku tidak punya biaya.
Saat dikonfirmasi mengenai hal ini, Hadi Sucipto, Kepala Desa Jipurapah membenarkan adanya jenazah Paiman yang dipikul warga saat perjalanan pulang dari Desa Marmoyo ke rumah duka di Desa Jipurapah.
Namun Hadi Sucipto mengaku tidak berani meminjamkan mobil ambulan siaga desa karena ada aturan yang melarangnya.
Menurutnya, sesuai Perbup, mobil ambulan siaga desa tidak diperbolehkan untuk dipakai mengangkut jenazah.
“itu ada Perbup-nya”, ujar Hadi Sucipto.***