JOMBANG, JOINMedia.id – Rencana pemerintah meliburkan sekolah selama bulan suci Ramadhan ditentang oleh para ulama di Jombang.
Ulama di Jombang khawatir keputusan tersebut akan berdampak buruk bagi perkembangan pendidikan dan pergaulan anak.
Hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh KH Zulfikar As’ad, Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum di Kecamatan Peterongan Jombang.
Pengasuh pondok pesantren yang memiliki 12 ribu santri itu meminta pemerintah mengkaji ulang rencananya meliburkan sekolah.
Sebab menurutnya, bulan Ramadhan adalah waktu yang sangat baik bagi anak untuk belajar atau menuntut ilmu.
KH Zulfikar As’ad mengingatkan, seharusnya pemerintah menyiapkan program khusus bagi siswa agar bisa belajar dengan baik di bulan tersebut, bukan malah meliburkannya.
Bahkan jika nanti pemerintah tetap meliburkan sekolah secara nasional, maka Pondok Pesantren Darul Ulum, menurut KH Zulfikar As’ad akan tetap mewajibkan 12 santrinya masuk sekolah.
“Saya berharap ini baru wacana, jadi perlu dipertimbangkan betul secara masak ya. Kalau misalnya sekolah diganti kegiatan yang bernuansa Ramadhan, seharusnya tidak ada kata yang berbunyi LIBUR di situ. apalagi di sekolah itu tidak semua siswanya beragama Islam, ada juga siswa yang beragama lain dan mereka juga punya hak untuk belajar”, ujarnya kepada wartawan yang menemuinya di kantor Rektorat Unipdu Jombang.***
