JOMBANG, JOINMedia.id – Hari raya Imlek menjadi moment yang ditunggu-tunggu oleh umat Tridharma di Kabupaten Jombang.
Minggu (4/2/24) pagi, umat Tridharma di Jombang ramai-ramai memandikan berbagai patung Dewa di Klenteng masing-masing.
Ritual memandikan patung Dewa rutin dilakukan umat Tridharma di Jombang beberapa hari sebelum hari raya Imlek datang.
Salah satunya adalah di Klenteng Boo Hway Bio di Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang.
Puluhan umat tridharma di ujung timur kota santri itu bergotong royong mengeluarkan seluruh patung Dewa ke halaman Klenteng.
Reza Liem, ketua Klenteng Boo Hway Bio menjelaskan, total ada sekitar 30 patung dewa yang ada di dalam Klentengnya, diantaranya adalah patung Dewa YM. Kongco Siam Siem Kong, YM, Kongco Hok Tik Cin Sin, dan Eyang Djugo.
Seluruh patung Dewa tersebut kemudian dimandikan satu persatu.
Setelah dicuci dengan sabun, patung-patung itu kemudian dibilas dengan air rendaman bunga agar bersih dan harum.
Bahkan tak hanya patung dewanya saja, berbagai fasilitas dan perlatan ibadah yang ada di dalam klenteng juga dibersihkan dan dicuci.
Umat Trdharma percaya, menjelang hari raya Imlek seperti sekarang, para Dewa sedang naik ke kahyangan.
Sehingga saat patung dalam keadaan kosong, mereka memanfaatkan kesempatan ini dengan segera mencuci patung dan seluruh peralatan ibadah yang ada di dalam Klenteng.
Dengan begitu saat Imlek datang dan para Dewa kembali turun ke bumi, para Dewa akan merasa senang sehingga selalu memberkati seluruh umatnya dengan kesehatan dan rejeki melimpah.
“Ini rutin kami lakukan setiap satu tahun sekali. Tujuannya adalah kita memulai lembaran yang baru, yang kotor/jelek-jelek ditinggalkan diganti dengan yang baru agar lebih baik ke depannya di tahun naga”, ujar Reza Liem, Ketua Klenteng Boo Hway Bio Mojoagung Jombang.
Selain di Mojoagung, kegiatan memandikan patung para Dewa juga dilakukan umat Tridharma di Klenteng Hong San Kiong Kecamatan Gudo Jombang.
Bahkan di Klenteng Hong San Kiong Gudo, kegiatan bersih-bersih Klenteng tak hanya di lakukan oleh umat Tridharma saja, tapi juga melibatkan warga lain di sekitar klenteng.
Warga di sekitar Klenteng juga merasa sangat senang mengikuti kegiatan tersebut.***