JOMBANG, JOINMedia.id – PT Kereta Api Indonesia (KAI) terus berusaha meningkatkan kualitas pelayanannya kepada pelanggan.
Salah satu layanan terbaru PT Kereta Api Indonesia saat ini adalah layanan “Lost and Found”, sebuah fasilitas yang hadir untuk membantu pelanggan menemukan kembali barang yang tertinggal saat naik kereta api.
Kuswardojo, Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daop 7 Madiun menjelaskan, layanan Lost and Found adalah fasilitas yang disediakan KAI untuk membantu penumpang mendapatkan kembali barang yang tertinggal di stasiun atau kereta.
Layanan lost and Found, menurut Kuswardojo, merupakan bagian dari komitmen PT Kereta Api dalam memberikan keamanan, kenyaman, dan professional kepada penumpang.
Melalui fasilitas Lost and Found yang tersedia di Stasiun Blitar dan Madiun, PT Kereta Api Daop 7 berhasil mengidentifikasi pemilik barang dengan akurat.
Pada periode 1 Januari hingga 25 Desember 2024, dari 624 barang yang ditemukan, sebanyak 562 barang telah dikembalikan kepada pemiliknya, sementara 62 barang masih menunggu untuk diambil.
Barang-barang itu terbagi dalam kategori barang berharga (267 item), barang biasa (315 item), serta makanan dan minuman (42 item).
PT Kereta Api memastikan setiap barang dikembalikan melalui proses verifikasi ketat untuk menjamin keabsahan pemilik.
“Kami berkomitmen menjaga kepercayaan pelanggan dengan mengedepankan profesionalisme dalam setiap proses pelayanan,” ujar Kuswardojo.
Untuk memanfaatkan layanan lost and found, pelanggan cukup melapor kepada petugas yang ada di stasiun atau Customer Service KAI di stasiun atau Contact Center KAI melalui telepon di 121, WhatsApp 08111-2111-121, email cs@kai. id, atau media sosial KAI121.Tim PT KAI akan segera melakukan pencarian memastikan barang-barang yang tertinggal dapat ditemukan secepat mungkin.
PT Kereta Api berharap dengan adanya layanan ini, pelanggan dapat menikmati perjalanan tanpa khawatir ketinggalan barang bawaan.
Meski demikian, Kuswardojo, Manager Humas PT Kereta Api Indonesia Daop 7 menghimbau kepada para pelanggan untuk menjaga barang bawaan mereka selama perjalanan agar meminimalkan kemungkinan ketinggalan.***
