JOMBANG, JOINMedia.id – Kabupaten Jombang sangat kaya akan peninggalan bersejarah.
Salah satu peninggalan monumental yang pernah ditemukan di Jombang adalah Candi pandegong.
Candi Pandegong merupakan salah satu bukti bahwa Jombang pernah menjadi pusat dari pemerintahan kerajaan besar jauh sebelum Majapahit berdiri.
Selama ini, nama candi Pandegong di Jombang memang belum terlalu populer.
Maklum saja, Candi Pandegong di Jombang itu memang baru ditemukan pada tahun 2021 lalu.
Candi Pandegong terletak di desa Menganto kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang.
Dari kota Jombang, lokasi candi Pandegong berjarak sekitar 9,8 kilometer dan dapat ditempuh dengan waktu perjalanan sekitar 18 menit.
Ukuran candi Pandegong di Jombang tidak terlalu besar, hanya 8 x 8 meter persegi dan tinggi yang tersisa hanya 1,5 hingga 2 meter.
Ada tiga buah arca yang pernah ditemukan di area candi Pandegong Jombang, diantaranya adalah arca kepala Brahma yang ditemukan tahun 2017, kemudian arca Nandiswara dan arca Mahakala.
Ukuran arca tersebut juga tidak terlalu besar, tingginya hanya sekitar 32 cm, lebar 26 cm dan tebal 12 cm.
Di sisi tengah candi terdapat lobang sumuran yang berbentuk persegi.
Ukuran lobang sumuran tersebut adalah 2,34 x 2,34 m dan kedalamannya 3 meter.
Candi Pandegong di Jombang terbuat dari bahan bata merah dan diduga telah dibangun pada abad ke 10 Masehi.
Selain berdasarkan gaya pahatan arca yang ditemukan di area candi, dugaan tersebut juga diperkuat dengan ukuran bata merah di candi Pandegong Jombang yang sangat besar, jauh lebih besar dari ukuran bata pada masa Majapahit.
Dilihat dari kondisinya sekarang, candi Pandegong di Jombang telah mengalami kerusakan yang cukup parah.
Bagian tubuh hingga atap candi telah hilang.
Selain itu, sebagian bangunan di sisi belakang candi juga hanya tinggal separuh.
Diduga dulu, candi Pandegong di Jombang sengaja dihancurkan dan dijarah benda berharganya.
Dugaan tersebut muncul dari adanya sejumlah lobang gangsir di dalam sumuran candi yang biasanya dijadikan tempat untuk meletakkan peripih (yang biasanya berupa emas, berlian atau biji bijian).
Bangunan yang tersisa dari candi Pandegong Jombang sekarang hanya berupa bagian kakinya saja.
Di atas dari bagian kaki tersebut juga masih tersisa motif candi yang berbentuk palang yunani.

Candi Pandegong di Jombang dibangun menghadap kearah barat.
Dugaan tersebut didasarkan atas temuan tangga naik di sisi barat candi namun kondisinya telah rusak.
Tepat di depan candi Pandegong Jombang, petugas yang melakukan ekskavasi juga menemukan tiga buah candi perwara, namun ketiga tiganya juga telah hancur dan hanya menyisakan sisa struktur di bagian paling bawah saja.
Sementara diatas candi perwara sisi tengah telah didirikan bangunan makam oleh orang yang tidak dikenal.
Belum diketahui pasti apa tujuan pembangunan makam tersebut oleh orang di masa lalu, namun beredar dugaan bahwa pembangunan makam di atas bangunan candi biasanya dimaksudkan untuk melindungi candi tersebut agar tidak ada lagi orang yang berani mengusik atau merusaknya.***