JOMBANG, JOINMedia.id – Jalan masuk ke situs Sumberbeji di desa Kesamben Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang telah ditutup sejak dua minggu lalu.
Penutupan jalan ke situs Sumberbeji di Ngoro Jombang itu dilakukan oleh pemilik tanah dengan memasang palang bambu.
Akibatnya, seluruh kendaraan yang akan berkunjung ke situs bersejarah di Jombang tersebut kini tidak bisa masuk sama sekali.
Imaduddin Fitri (34), pemilik tanah mengaku sengaja menutup jalan ke situs Sumberbeji karena status tanah yang dijadikan jalan adalah tanah pribadi keluarganya.
Imaduddin mengaku geram karena selama ini pengelola situs tidak mau memberikan kompensasi kepada keluarganya.
Padahal, situs Sumberbeji telah dijadikan area bisnis oleh paguyupan yang mengelolanya.
“Setiap hari paguyupan ini dapat uang pengunjung maupun warung, tapi kami pemilik tanah yang dipakai jalan ini tidak diberi apa-apa”, ujar Imaduddin Fitri kepada JOINMedia.id.

Terjadinya penutupan jalan ke situs Sumberbeji itu tentu saja membuat para pedagang yang selama ini berjualan di area situs kebingungan.
Sejak terjadi penutupan jalan, sudah dua minggu ini situs Sumberbeji berubah sepi.
Akibatnya, tak ada pengunjung yang datang dan membeli dagangan mereka.
Ummul Rukoyah, salah seorang pedagang mengaku sedih dengan ditutupnya jalan masuk ke situs Sumberbeji.
Sebab warung di situs Sumberbeji merupakan satu-satunya sumber ekonomi untuk penghidupan keluarganya.
“Sudah dua minggu kami ndak bisa jualan”, ungkap Ummul Rukoyah.
Ummul Rukoyah dan para pedagang lainnya berharap, pengelola situs Sumberbeji segera menyelesaikan persoalannya dengan pemilik tanah yang dijadikan jalan masuk ke dalam situs.
Jika tidak, mereka khawatir tidak akan bisa berjualan lagi.