JOMBANG, JOINMedia.id – Sudah dua pekan ini 100 siswa Sekolah Rakyat di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mengikuti kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Berbeda dari sekolah pada umumnya, MPLS di Sekolah Rakyat Jombang tidak hanya melibatkan guru, tetapi juga menghadirkan tokoh dan tamu dari luar untuk memberikan inspirasi dan pembelajaran langsung kepada siswa.
Hingga saat ini, para siswa yang belajar di Sekolah Rakyat Jombang masih mengikuti kegiatan dengan pakaian beragam karena belum memiliki seragam resmi.
Di tengah proses adaptasi dan pembentukan karakter siswa, muncul dinamika yang tak terduga.
Kepala Sekolah Rakyat Jombang, Andik Minarto, mengungkapkan ada satu siswinya dari kelas X yang mengundurkan diri.
“Siswi tersebut merasa tidak kerasan tinggal di asrama dan ingin kembali bersama keluarganya,” jelas Andik kepada JOINMedia.id yang menemuinya, Selasa (30/7/2025).
Tak hanya siswa saja, seorang guru Pendidikan Agama Islam (PAI) juga memilih mundur.
Guru tersebut merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) dari sekolah di bawah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jombang.
“Beliau menyatakan ingin kembali mengajar di sekolah asalnya,” tambah Andik.
Atas pengunduran diri siswa dan guru tersebut, pihak sekolah mengaku masih berupaya melakukan pendekatan dan komunikasi agar keduanya bersedia kembali.
Namun, jika upaya tersebut tidak membuahkan hasil, pihak sekolah akan segera mencari pengganti agar proses belajar mengajar tetap berjalan optimal.
Sekolah Rakyat Jombang merupakan lembaga pendidikan alternatif yang mengedepankan pendekatan pembelajaran holistik, partisipatif, dan berbasis komunitas.
Meski masih dalam tahap awal, sekolah rakyat di Jombang ini telah menarik perhatian banyak pihak karena pendekatannya yang berbeda dari sekolah formal pada umumnya.***













