JOMBANG, JOINMedia.id – Pada masa awal Kerajaan Majapahit (sekitar akhir abad ke-13 hingga awal abad ke-14), kehidupan masyarakatnya dipengaruhi oleh berbagai aspek politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Berikut adalah gambaran umum kehidupan masyarakat pada awal masa Majapahit:
1. Struktur Sosial
– Masyarakat Majapahit terbagi dalam sistem hierarki sosial yang cukup kompleks. Raja berada di puncak kekuasaan, diikuti oleh bangsawan, pejabat kerajaan, dan para brahmana (pemuka agama).
– Di bawahnya, terdapat rakyat biasa yang terdiri dari petani, pedagang, dan pengrajin. Sistem kasta (varna) dari Hindu juga memengaruhi struktur sosial, meskipun tidak seketat di India.
– Masyarakat desa (wanua) memiliki otonomi tertentu dalam mengatur urusan lokal, dengan kepala desa sebagai pemimpinnya.
2. Ekonomi
– Pertanian menjadi tulang punggung perekonomian Majapahit. Masyarakat menanam padi, sayuran, dan buah-buahan. Sistem irigasi yang baik, seperti pembangunan bendungan dan saluran air, mendukung produktivitas pertanian.
– Perdagangan juga berkembang pesat, terutama di pelabuhan-pelabuhan seperti Tuban dan Gresik. Majapahit menjalin hubungan dagang dengan wilayah Nusantara lainnya, serta dengan negara-negara asing seperti China, India, dan Arab.
– Mata uang logam (koin) digunakan dalam transaksi ekonomi, meskipun sistem barter masih umum dilakukan.
3. Agama dan Kepercayaan
– Agama Hindu dan Buddha berkembang secara harmonis di Majapahit. Raja-raja Majapahit sering kali menganut salah satu agama ini, tetapi toleransi beragama sangat dijunjung tinggi.
– Kepercayaan lokal dan animisme juga masih dipraktikkan oleh sebagian masyarakat, terutama di pedesaan.
– Candi-candi seperti Candi Penataran dan Candi Sukuh menjadi bukti keagungan kehidupan spiritual pada masa itu.
4. Budaya dan Seni
– Seni sastra berkembang pesat, dengan karya-karya seperti Negarakertagama karya Mpu Prapanca dan Sutasoma karya Mpu Tantular. Karya sastra ini tidak hanya mencerminkan kehidupan kerajaan tetapi juga nilai-nilai spiritual dan moral.
– Seni arsitektur dan patung mencapai puncaknya, dengan pembangunan candi-candi megah dan patung-patung dewa-dewi.
– Pertunjukan wayang dan musik tradisional menjadi hiburan rakyat yang populer.
5. Politik dan Pemerintahan
– Majapahit merupakan kerajaan yang kuat dengan sistem pemerintahan yang terorganisir. Raja memegang kekuasaan tertinggi, dibantu oleh pejabat tinggi seperti patih (perdana menteri) dan para bupati.
– Sistem upeti dan loyalitas dari daerah-daerah bawahan (mandala) menjadi dasar kekuatan politik Majapahit.
– Ekspansi wilayah dilakukan melalui penaklukan dan diplomasi, menjadikan Majapahit sebagai kerajaan terbesar di Nusantara pada masanya.
6. Kehidupan Sehari-hari
– Masyarakat biasa hidup sederhana, dengan rumah-rumah berbahan kayu dan bambu. Mereka bekerja sebagai petani, nelayan, atau pengrajin.
– Pakaian sehari-hari terbuat dari kain sederhana, sementara bangsawan mengenakan pakaian yang lebih mewah dengan perhiasan.
– Makanan pokok adalah nasi, dengan lauk pauk seperti ikan, sayuran, dan daging.
7. Pengaruh Luar
– Majapahit terbuka terhadap pengaruh budaya asing, terutama dari India dan China. Hal ini terlihat dalam seni, arsitektur, dan sistem kepercayaan.
– Hubungan diplomatik dengan kerajaan-kerajaan lain di Asia Tenggara juga memperkaya kehidupan masyarakat Majapahit.
Secara keseluruhan, kehidupan masyarakat Majapahit pada masa awal mencerminkan kemajuan dalam berbagai bidang, dengan perpaduan harmonis antara tradisi lokal dan pengaruh asing.***