JOMBANG, JOINMedia.id – Bagi kebanyakan orang, Bank hanya dianggap sebagai tempat untuk menyimpan dan meminjam uang.
Namun tidak bagi Etik Purwiyanti (53), warga Dusun Medanbakti Desa Sumobito Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang ini.
Selain menjadi tempat meminjam dan menyimpan uang yang aman, bagi Etik, bank juga menjadi ladang untuk meraup cuan.
Hal itu dilakukan Etik dengan mendatangi kantor unit BRI di dekat rumahnya untuk mendaftar menjadi Agen BRILink.
Kepada JOINMedia.id, Etik mengaku pertama mendaftar menjadi agen BRILink pada tahun 2020 silam.
Ia membuka layanan BRILink tidak menggunakan bangunan yang mewah dan besar, tapi hanya menggunakan kios kecil di tepi jalan raya depan Mapolsek Sumobito.
“Daftarnya mudah mas, pokok datang aja nanti akan langsung diarahkan petugasnya”, ungkap Etik.

Dari BRI, Etik hanya dibekali EDC (Electronic Data Capture), sebuah alat untuk melayani transaksi nasabah agar transaksinya terhubung dengan BRI secara langsung.
Setiap hari, Etik membuka kios BRILink dari pukul 16.00 sore hingga pukul 22.00 malam.
Sebab pagi hingga siang, ia harus bekerja menjalankan tugasnya sebagai guru di SMP Negeri 1 Sumobito.
Hebatnya, meski menyandang status guru ASN dan menjadi pejabat di sekolahnya, Etik ternyata tidak merasa minder menjaga kios kecil di tepi jalan raya.
“Dasarnya saya itu seneng bisnis mas, jadi pokok ada peluang saya nggak mau nyia-nyiakan”, ujar Etik sambil tersenyum senang.
Bahkan meski tempatnya membuka kios BRILink tidak terlalu jauh dari kantor Unit BRI sumobito, Etik juga tidak merasa gentar.
“Kalau sudah rejeki, orang akan tetap datang ke sini, soalnya BRI itu buka nya kan pagi sampe sore, lha saya baru buka sore sampai malam, jadi tetap ada saja pelanggan yang datang”, kata Etik sambil tertawa.

Di kios BRILinknya tersebut, Etik melayani berbagai transaksi, seperti tarik tunai, transfer, bayar rekening listrik atau beli token, pembayaran rekening air, dan masih banyak lagi.
Dari setiap transaksi yang dilayaninya, Etik mendapatkan keuntungan bervariasi, mulai dari 1,500 hingga 5.000 rupiah.
Berkat kerja kerasnya tersebut, etik bisa mendapatkan kentungan antara 200 hingga 300 ribu rupiah perhari atau sekitar enam hingga delapan juta rupiah perbulan.
“Alhamdulillah, hasilnya lumayan”, pungkas Etik.***