JOMBANG, JOINMedia.id – Menyusuri sungai di belakang Taman Tirtawisata Jombang, yang terlihat dulu hanya berupa sawah dengan hamparan padi yang menghijau.
Namun sejak beberapa tahun terakhir, kondisinya telah berubah.
Di tengah hamparan sawah itu sekarang telah berdiri sebuah rumah dengan kolam-kolam ikan yang cukup luas di sisi kanan dan kirinya.
Bahkan di bawah rumah tersebut juga ada sejumlah kolam dengan ribuan ekor ikan yang terpelihara dengan baik.
Pemilik rumah dan kolam-kolam itu adalah Asmaul Rochman (41), warga Desa Keplaksari Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang.
Satu kolam yang paling luas dijadikan kolam pancing, sedangkan belasan kolam lain di sisi selatannya dijadikan tempat untuk membudidayakan ikan berbagai jenis.
Asmaul Rochman menceritakan, ia memulai usaha beternak ikan pada tahun 2001.
Sebelumnya, ia merupakan buruh yang bekerja di sebuah pabrik pengolahan kayu milik perusahaan asing di Tunggorono Jombang.
Namun karena terdorong oleh keinginan untuk berwirausaha, ia memutuskan keluar dan mulai merintis usaha barunya sebagai peternak ikan.
Segmen pertama yang ia bidik adalah pembibitan.
Mewakili Kabupaten Jombang, Asmaul Rochman mendapat kontrak sebagai penyedia bibit bagi program mina padi di Malang.
Mina Padi adalah program budidaya ikan di lahan padi secara bersamaan yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani.

Setelah programnya berakhir, pada tahun 2004 Asmaul Rochman beralih segmen pada pembesaran ikan lele.
Tahun 2008, Asmaul Rochman kemudian mengembangkan usahanya dengan menambah budidaya ikan patin.
Untuk mendukung usahanya tersebut, ia mengajukan pinjaman modal ke BRI hingga mendapatkan dana sebesar 15 juta rupiah.
Uang tersebut dipakai Asmaul Rochman untuk membuat kolam baru dan membeli bibit ikan patin.
Adanya dukungan dari BRI membuat usaha Asmaul Rochman terus berkembang.
Secara berturut-turut ia kembali mendapat pinjaman modal pada tahun 2010 sebesar 25 juta rupiah, tahun 2013 sebesar 58 juta rupiah, tahun 2018 mendapat KUR sebesar 100 juta rupiah, hingga tahun 2023 mendapat pinjaman lagi sebesar 180 juta rupiah.
Pinjaman yang terakhir itu, menurut Asmaul Rochman, dipakai untuk membeli tanah guna menambah jumlah kolam ikannya.
“Yang 180 saya pakai untuk beli tanah di sebelah utara itu mas, nanti mau saya pakai untuk membuat kolam lagi di sana”, ujar Asmaul Rochman sambil menunjuk sawah di sisi utara kolamnya.

Dengan semangat dan kerja kerasnya tersebut, Asmaul Rochman kini telah memiliki 3 kolam pancing di tiga lokasi berbeda serta 12 kolam budidaya.
“Khusus untuk kolam budidaya saja luasnya sekarang sudah banon dua ratus atau sekitar 2800 meter persegi mas. Nanti ditambah lagi dengan yang utara itu 20 x 30 meter persegi”, ujar Asmaul Rochman kepada JOINMedia.id.
Jenis ikan yang dibudidayakan Asmaul Rochman kini juga beragam, seperti ikan lele, patin, mujahir, tombro, gurami dan ikan bawal.
Selain di Jombang, ikan hasil budidayanya juga di jual Asmaul Rochman ke berbagai daerah lain seperti Mojokerto dan Sidoarjo.
Hanya saja, ikan tersebut tidak dijual seluruhnya untuk kebutuhan konsumsi, tetapi lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan kolam-kolam pemancingan.
“Yang untuk konsumsi itu paling hanya 20 persen, yang paling besar, 80 persen justru untuk kolam pancing”, jelasnya.

Dari seluruh kolamnya tersebut, Asmaul Rochman mengaku dapat memanen berbagai jenis ikannya rata-rata 3 ton perminggu.
Dengan harga ikan yang setiap jenisnya berbeda-beda, jika dikalkulasikan seluruhnya, total omset yang bisa diraup Asmaul Rochman mencapai 75 juta rupiah perminggunya.
“Perminggu itu rata-rata panen 3 ton, kalau diuangkan ya sekitar 75 juta. Tapi kalau dikurangi biaya produksi pendapatan bersihnya itu 3 ribu perkilo. Jadi berapa itu, 3 ribu kali 3 ton. Itu bersihnya”, jelas Asmaul Rochman lagi.
Selain bisa mendapatkan hasil yang melimpah, Asmaul Rochman juga mengaku sangat bersyukur memiliki usaha budidaya ikan ini karena dapat membuka lapangan kerja bagi warga di Desanya.
“Sekarang yang ikut saya ada delapan orang mas. Tiga di kolam pancing, tiga di warungnya kolam pancing dan dua di kolam budidaya”, ujarnya.
Selama menjalankan usaha budidaya ikan, Asmaul Rochman concern mengandalkan dukungan modalnya dari BRI karena merasa nyaman dan mudah.
“Saya belum pernah nyoba bank lain sih, tapi di BRI saya sudah nyaman, karena gampang, cepet dan nggak ribet”, pungkasnya.

Sementara Moh. Meizaq Chimky, Kepala Unit BRI Peterongan yang dikonfirmasi JOINMedia.id membenarkan jika Asmaul Rochman merupakan salah satu nasabahnya di kluster ikan.
Dalam memberikan layanan kepada nasabah, BRI senantiasa memberikan kemudahan dan proses pencarian dana dengan cepat.
“Hal itu perlu dilakukan agar masyarakat benar-benar bisa merasakan kemudahan dan kenyamanan bermitra dengan BRI”, ujar Meizaq.
Meizaq berharap, seluruh dana yang telah dikucurkan BRI dapat membantu mengembangkan UMKM dan meningkatan taraf perekonomian masyarakat.***