JOMBANG, JOINMedia.id – Ratusan warga Desa Sebani Kecamatan Sumobito ramai-ramai mendatangi kantor DPRD Jombang, Selasa (25/2/25).
Mereka mengantarkan keluarga Putri Regina Amanda (18), siswi SMA yang tewas akibat diperkosa dan dibunuh di Megaluh Jombang pada tanggal 10 Februari lalu.
Namun sayangnya, hingga beberapa lama aksi digelar, tak ada satupun anggota DPRD Jombang yang keluar menemui mereka.
Warga dan keluarga Putri geram, karena hingga saat ini tak pernah ada ungkapan empati atau bela sungkawa dari DPRD maupun Pemkab Jombang atas peristiwa yang dialami Putri.
Di depan kantor wakil rakyat, warga Desa Sebani dan keluarga Putri hanya ditemui oleh staf DPRD saja.
Ana Abdilah, ketua Women Crisis Center (WCC) Jombang mengaku geram dan sedih atas sikap DPRD dan Pemkab Jombang tersebut.
Ia berharap DPRD Jombang bisa membantu mendesak aparat penegak hukum agar menindak tegas dan memberi hukuman maksimal terhadap tiga pelaku penganiayaan, pemerkosaan dan pembunuhan terhadap Putri.
Seperti diberitakan sebelumnya, Putri Regina Amanda ditemukan tewas mengapung di sungai Desa Pacarpeluk Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang pada tanggal 11 Februari lalu.
Setelah diotopsi, terungkap bahwa Putri tewas akibat dianiaya, diperkosa dan dibuang ke sungai dalam kondisi masih hidup.
Tak hanya itu saja, motor dan HP putri juga dibawa kabur oleh pelaku.
Ironisnya, setelah dilakukan penyelidikan, pelaku kejahatan terhadap Putri itu adalah AP (19), pacar putri asal Desa Sembung Kecamatan Perak Jombang yang baru dikenal melalui Medsos, serta AT (19) dan LI (32), warga Kunjang Kediri.
Sebelum kejadian, Putri dipanggil oleh Ap untuk menemuinya di Perak Jombang.
Oleh AP, Putri kemudian dibawa ke rumah dua temannya di Kunjang Kediri.
Di sana, Putri dibawa ke tengah sawah, lalu dianiaya dan diperkosa bergilir.
Puas melampiaskan nafsu bejatnya, Putri yang terkulai lemas kemudian dinaikkan motor oleh ketiga pelaku dan dibuang ke sungai dalam kondisi masih hidup.
Akibatnya, Putri meninggal dunia.
Keluarga korban mendesak tiga pelaku yang sudah tertangkap dihukum mati.***
