JOMBANG, JOINMedia.id – Intensitas hujan yang tinggi ternyata juga membuat para petani cabe di Kabupaten Jombang pusing.
Betapa tidak, akibat tingginya curah hujan, banyak tanaman cabe petani di Jombang yang rusak.
Hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh Suyanto (48), petani cabe di Desa Kesamben Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang.
Menurutnya, curah hujan yang tinggi membuat tanaman cabe diserang hama jamur dan lalat buah.
Akibatnya, banyak buah cabe yang masih muda dan belum waktunya di panen tiba-tiba membusuk dan mongering.
Hal ini tentu saja membuat hasil panen cabe petani merosot.
Dengan memanam cabe di atas satu petak sawahnya, dalam kondisi normal, Suyanto mengaku dapat memanen cabe rata-rata 70 hingga 50 kilogram per-lima hari sekali.
Namun saat ini, cabe yang bisa dipanen setiap lima hari sekali hanya sekitar 40 kilogram saja.
Kondisi inilah yang menurut Suyanto menjadi penyebab dari naiknya harga cabe di pasar yang mencapai 80 hingga 100 ribu rupiah perkilogram.
Padahal di tingkat petani, harga cabe hanya 40 hingga 45 ribu rupiah perkilonya.
Sehingga kenaikan harga cabe yang terjadi sekarang, menurut Suyanto, tidak berbanding lurus dengan hasil panen yang bisa dinikmati petani.
Suyanto berharap agar setiap terjadi serangan hama atau perubahan cuaca yang mengancam pertanian, Pemerintah mau turun melindungi dan membantu petani mengatasi dampak-dampak yang akan terjadi.
Jika tidak, petani di Jombang maupun daerah-daerah lain akan menjadi pihak yang selalu dirugikan.***