JOMBANG, JOINMedia.id – Dua korban tanah longsor di lereng gunung Anjasmoro Kabupaten Jombang masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Namun karena kondisinya cukup parah, dua korban yang sebelumnya dirawat di RSK Mojowarno, kini dirujuk ke RSUD Jombang.
Keduanya adalah ibu dan anak, yaitu Widyawati (51) dan Muhammad Makruf Ismail (13), warga desa Sambirejo Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang.
Keduanya mengalami luka di bagian kakinya akibat tertimpa reruntuhan puing rumah dan tertimbun tanah.
Bahkan karena luka yang dialaminya, Muhammad Makruf Ismail dijadwalkan akan menjalani operasi dalam waktu dekat.
Untuk biaya perawatan mereka, menurut dr. Ma’murotus Sa’diyah, Direktur RSUD Jombang, seluruhnya ditanggung oleh Pemkab Jombang.
“Untuk biaya perawatannya, atas perintah pak Pj Bupati dan pak Sekda ditanggung Pemkab Jombang”, ujar Ma’murotus Sa’diyah kepada JOINMedia.id.
Sementara di lokasi longsor, tim SAR terus melakukan pencarian terhadap satu korban yang masih belum ditemukan di Desa Sambirejo Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang.
Korban terakhir ini adalah Dhuha Ismail (58), suami dari Widyawati dan ayah dari Muhammad Makruf Ismail, korban luka yang dirawat di RSUD Jombang.
Saat kejadian, posisi Dhuha Ismail diduga sedang tidur di dalam kamarnya.
Posisi tersebut, kini tertimbun tanah setinggi 8 hingga 10 meter.
Namun meski sudah dilakukan penggalian di lokasi yang dimaksud, dua alat berat yang dikerahkan belum berhasil menemukan Dhuha Ismail.
Seperti diberitakan sebelumnya, bencana longsor menerjang pemukiman warga di lereng gunung Anjasmoro Desa Sambirejo Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang, Kamis (23/1/25).
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 05.30 pagi.
Empat rumah warga hancur dan 5 orang penghuninya tertimbun longsor.
Tim SAR dari Basarnas Surabaya dan BPBD Jombang kini masih melanjutkan pencarian terhadap satu korban yang belum ditemukan.***