JOMBANG, JOINMedia.id – Cuaca buruk yang terjadi dalam beberapa hari terakhir mulai dirasakan dampaknya oleh warga di Jombang.
Salah satu dampak yang paling dirasakan warga di Jombang itu adalah terjadinya kenaikan harga berbagai jenis sayur mayur.
Kenaikan terjadi merata hampir di seluruh pasar tradisional di Jombang.
Seperti di pasar pon misalnya, harga berbagai komoditi sayur mayur telah naik sejak beberapa hari lalu.
Bahkan kenaikannya ada yang mencapai lebih dari dua kali lipat.
Seperti tomat, yang sebelumnya hanya 7.000 rupiah kini naik menjadi 15.000 rupiah perkilo, mentimun yang sebelumnya 4.000 naik menjadi 12.000 rupiah perkilo, dan terong.
Kenaikan harga juga terjadi pada komoditi lainnya namun tidak terlalu signifikan, seperti cabe rawit yang sebelumnya 22.000 naik menjadi 24.000 rupiah perkilo, dan cabe merah besar yang sebelumnya 18.000 naik menjadi 21.000 rupiah perkilo.
Tak hanya sayur mayur saja, kenaikan harga di pasar Pon Jombang juga terjadi pada telur dan daging ayam.
Harga telur yang sebelumnya 24.000 naik menjadi 25.000 rupiah perkilo, dan daging ayam yang sebelumnya 30.000 juga naik menjadi 32.000 rupiah perkilo.
Hari Kurniawan (55), pedagang sayur di pasar pon menduga, kenaikan harga itu terjadi akibat cuaca buruk yang sering terjadi dalam beberapa pekan terakhir.
Menurutnya, akibat cuaca buruk, banyak tanaman petani di sawah yang rusak sehingga hasil panennya menurun.
“Kayaknya ini karena cuaca mas, sayur di sawah banyak yang gagal panen, jadi pasokannya ke pasar turun harganya jadi naik”, ujar Hari Kurniawan.
Pedagang berharap pemerintah melakukan antisipasi agar kenaikan harga yang terjadi saat ini tidak semakin melejit terutama menjelang natal dan tahun baru.***