JOMBANG, JOINMedia.id – Setelah ditutup selama tiga pekan, jalan masuk ke situs Sumberbeji di Kabupaten Jombang akhirnya dibuka kembali.
Pembukaan palang bambu yang menutup jalan masuk ke situs Sumberbeji di Jombang dilakukan langsung oleh keluarga pemilik tanah, Asikurrohman, Senin (11/11/24).
Sejumlah pejabat dari Muspika Ngoro Jombang juga terlihat hadir di sana.
Dibantu oleh anggota polisi dan TNI, Asikurrohman, keluarga pemilik tanah, melepas batang bambu yang menutup jalan masuk ke situs Sumberbeji satu persatu.
Setelah jalannya terbuka, Camat Ngoro, Nur Evva Maylia, bersama Danramil dan Kapolsek Ngoro langsung berjalan kaki masuk ke dalam area situs.
Nur Evva Maylia menjelaskan, pembukaan jalan masuk menuju situs sumberbeji dilakukan setelah para pengurus paguyupan yang selama dua bulan ini mengelola situs Sumberbeji mengundurkan diri.
Sebelumnya, keluarga pemilik tanah nekat menutup jalan masuk ke Situs Sumberbeji karena menuntut diberikan kompensasi.
Oleh paguyupan pengelola situs Sumberbeji, permohonan pemilik tanah tersebut tak kunjung ditanggapi.
Akibatnya, pemilik tanah geram sehingga nekat memblokir jalan masuk ke dalam situs Sumberbeji.
Pada hari Jumat lalu, seluruh pengurus paguyupan pelestari situs sumberbeji membuat surat pernyataan mengundurkan diri.
Atas pengunduran diri tersebut, Camat Ngoro mewakili pemerintah langsung mengembalikan pengelolaan situs Sumberbeji kepada pemerintah Desa Kesamben.
Hingga setelah dilakukan musyawarah antara pemerintah Desa Kesamben dengan keluarga pemilik tanah, diperoleh kesepakatan sehingga pemilik tanah bersedia membuka lagi palang bambu yang menutup jalan ke dalam situs.

Seperti diberitakan sebelumnya, situs Sumberbeji adalah situs bersejarah berupa kolam/petirtan/pemandian kuno yang diduga peninggalan dari masa raja Mpu Sindok.
Ukurannya sangat besar dan bentuknya sangat indah.
Situs Sumberbeji sebelumnya tertimbun di dalam tanah dan baru ditemukan pada tahun 2018 silam.
Setelah diekskavasi selama dua tahun, bentuk megah situs Sumberbeji kini bisa dilihat secara keseluruhan.
Penemuan situs bersejarah yang diperkirakan sebagai pemandian keluarga bangsawan itu tentu saja menarik perhatian dari masyarakat luas.
Setiap hari, wisatawan banyak yang berdatangan ke situs Sumberbeji untuk melihat situs cagar budaya peringkat nasional tersebut.
Terhitung sejak bulan Agustus 2024, pengelolaan situs Sumberbeji dialihkan dari Pemdes Kesamben kepada Paguyupan Pelestari Situs Sumberbeji.
Namun setelah terjadi polemik dengan pemilik tanah yang menjadi jalan masuk ke dalam situs, para pengurus paguyupan menyatakan mengundurkan diri, sehingga pengelolaan situs Sumberbeji kini dikembalikan lagi kepada Pemerintah Desa Kesamben.
Dengan dibukanya kembali situs Sumberbeji tersebut, Nur Evva Maylia, Camat Ngoro, berharap, seluruh masyarakat bisa berkunjung lagi ke situs Sumberbeji dengan leluasa dan memanfaatkan situs tersebut sebagai wahana edukasi sejarah.***