HeadlineSejarah & Budaya

Petirtan Sumberbeji Kembali Diekskavasi Oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Jatim

×

Petirtan Sumberbeji Kembali Diekskavasi Oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Jatim

Share this article
Petirtan Sumberbeji di Ngoro Jombang kembali diekskavasi oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Jawa Timur

JOMBANG, JOINMedia.id – Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Jawa Timur kembali melakukan ekskavasi terhadap situs Sumberbeji di Kabupaten Jombang, Selasa (26/11/24).

Lokasinya di Desa Kesamben Kecamatan Ngoro Jombang.

Situs Sumberbeji merupakan salah satu situs bersejarah di Jombang yang diduga peninggalan dari Mpu Sindok,

Situs berupa petirtan kuno tersebut ditemukan warga pada tahun 2018.

Saat itu, warga bermaksud membuka sumber air di bawah pohon raksasa yang ada di sebuah punden di Desa Kesamben, karena aliran air ke sawah mereka mengecil.

Namun saat menggali pada kedalaman dua meter, warga menemukan struktur saluran irigasi kuno yang terbuat dari bata merah.

Ukuran batanya sangat besar, jauh lebih besar dari ukuran bata era sekarang.

Atas temuan warga tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang kemudian segera melaporkannya kepada Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) saat itu.

Hingga pada tahun 2019, BPCB Jawa Timur kemudian menerjunkan arkeolognya untuk melakukan ekakavasi.

Hasilnya kemudian terungkap bahwa saluran air itu ternyata mengarah pada sebuah kolam kuno yang sangat megah.

Ukuran kolam kuno tersebut cukup besar, panjangnya mencapai 20 meter dan lebar 18 meter.

Di dalam kolam tersebut, petugas menemukan sejumlah batu jaladwara atau saluran air yang memancar dari dinding kolam (pancuran).

Dilihat dari struktur dan ukuran batanya, petugas menduga situs Sumberbeji merupakan petirtan kuno yang telah dibangun pada era Sri Maharaja Mpu Sindok.

Petirtan Sumberbeji kemudian tetap dipergunakan dan direnovasi pada masa kediri dan masa Majapahit.

Dugaan tersebut didasarkan atas susunan bata merah di Petirtan Sumberbeji yang berasal dari tiga masa tersebut.

Hal lain yang mendukung narasi Petirtan Sumberbeji sebagai peninggalan dari masa Mpu Sindok adalah dari gaya ukiran batu jaladwara dan arca Garudea yang ditemukan di dalam petirtan.

Batu-batu jaladwara tersebut ditemukan dalam kondisi terlepas dari dinding dan berjatuhan di lantai petirtan.

Satu-satunya ornamen yang masih melekat di dinding petirtan hanyalah arca Garudea.

Para pekerja lakukan ekskavasi di sebelah timur laut petirtan Sumberbeji di Ngoro Jombang

Dilihat dari struktur tanah yang menimbunnya, petirtan Sumberbeji kemudian tertimbun di dalam tanah akibat bencana dahsyat yang pernah terjadi di masa lalu.

Bencana tersebut diduga terjadi hingga beberapa kali, sehingga gundukan tanah yang menimbunnya sangat tebal, mencapai hampir tiga meter.

Dalam ekskavasi tahun 2024 ini, petugas berusaha melakukan penggalian di sisi timur petirtan.

Namun demikian, penggalian tersebut hanya berupa tespit saja untuk mencari kemungkinan adanya potensi struktur yang masih terpendam di sebelah timur petirtan.

Proses ekskavasi ini akan berlangsung selama 10 hari yang dimulai sejak tanggal 21 November hingga 1 Desember mendatang.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *