HeadlineNasionalReligiViral & Unik

Suasana Haru Warnai Kedatangan Warga Yang Umroh Satu Kampung di Jombang

×

Suasana Haru Warnai Kedatangan Warga Yang Umroh Satu Kampung di Jombang

Share this article
Warga yang umroh massal bersalaman dengan warga di Jombang yang menyambutnya

JOMBANG, JOINMedia.id – Setelah 16 hari berada di tanah suci, warga satu kampung yang berangkat umroh secara massal akhirnya bisa pulang ke Kampung halamannya di Kabupaten Jombang.

Mereka tiba di Jombang, tepatnya di Desa Genukwatu Kecamatan Ngoro, pada pukul 09.30 WIB, Senin (14/10/24).

Ratusan warga menyambut kedatangan jamaah umroh massal tersebut.

Begitu turun dari bus, mereka langsung berpelukan dan melepas rindu dengan keluarga masing-masing.

Setelah tenang, mereka kemudian diarahkan masuk ke dalam gedung NU untuk mengikuti acara ceremonial penyambutan.

Basuki Rahmat, salah seorang warga yang ikut umroh massal mengaku sangat senang bisa berangkat umroh bersama-sama dengan 35 orang warga di desanya.

Bahkan Basuki Rahmat bisa ikut umroh massal bersama dengan istrinya sekaligus.

Padahal sehari-hari, ia hanya bekerja sebagai penjaga di sebuah sekolah dasar, sedangkan istrinya bekerja sebagai penjual kue di sekolah tempatnya bekerja.

Setiap hari, Basuki Rahmat dan istrinya menyisihkan uang hasil bekerjanya sedikit demi sedikit.

Uang tersebut ia tabung dengan jumlah bervariasi, mulai dari 10 ribu, 50 ribu hingga 100 ribu rupiah perhari.

Setiap satu bulan sekali, uang tabungan tersebut disetorkan oleh Basuki Rahmat kepada panitia umroh di tingkat Desa.

Setelah berjalan selama empat tahun, Basuki Rahmat merasa sangat senang karena bisa berangkat umroh bersama istrinya sekaligus.

Dibandingkan dengan berangkat umroh sendiri, umroh dengan warga satu kampung ini, menurut Basuki Rahmat jauh lebih nyaman dan berkesan.

Sebab selama di tanah suci, mereka yang sudah saling kenal ini menjadi lebih dekat, bahkan seolah menjadi satu keluarga karena berasal dari desa yang sama.

“Selama di makkah itu kami saling menjaga, kalau towaf yang laki-laki kompak mengelilingi dan menjaga yang perempuan dari desakan orang-orang timur tengah yang besar-besar itu”, kenang Basuki Rahmat.

Setelah tiba di kampung halamannya, Basuki Rahmat merasa lega karena sudah bisa berkumpul kembali bersama keluarganya.

“Alhamdulillah, setelah pulang ini rasanya semua tetangga, teman yang satu rombongan umroh bisa menjadi saudara”, pungkasnya.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *