JOMBANG, JOINMedia.id – Demi membantu warganya yang terdampak sistem zonasi, Pemerintah desa Kepatihan di Kecamatan Jombang membuat terobosan baru.
Setelah telah memberikan seragam gratis untuk anak-anak sekolah di desanya, Pemdes Kepatihan di Kecamatan Jombang kini kembali membuat program mengejutkan.
Pemdes Kepatihan Jombang menyediakan layanan angkot bersubsidi untuk anak-anak di desanya yang sekolah di desa lain.
Erwin Pribadi, Kepala Desa Kepatihan Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang menjelaskan, program angkot murah itu sengaja ia gulirkan sebagai solusi atas banyaknya anak di desanya yang terdampak oleh kacaunya system zonasi dalam PPDB beberapa bulan lalu.
Saat itu, menurut Erwin, banyak anak di Desanya yang tidak diterima oleh sekolah negeri yang dekat dengan rumahnya karena alasan zonasi.
Namun anak-anak di Desa Kepatihan justru banyak yang diterima di sekolah lain yang jaraknya lebih jauh.
Saat itu, Erwin sempat melakukan protes terhadap Dinas Pendidikan dan sekolah, karena banyak anak yang notabene rumahnya lebih jauh justru di terima di sekolah tersebut.
Namun protes yang dilakukan Erwin ternyata tidak membuahkan hasil.
Sedih dengan kondisi warganya yang setiap hari mengantar jemput anaknya ke sekolah yang lebih jauh, Erwin kemudian memutuskan untuk membuat program angkot murah bagi anak-anak sekolah.
Caranya adalah dengan menggunakan sebagian dari dana desa untuk subsidi atau membiayai separuh dari harga normal tariff angkot yang berlaku di kota Jombang.
Artinya, dari tariff normal 6000 rupiah PP, orang tua siswa di Desa Kepatihan saat ini cukup membayar 3000 rupiah saja.
Sisanya, yang 3000 rupiah dibiayai oleh Pemdes Kepatihan dari dana desa.
Dengan program ini, Erwin berharap dapat membantu mengurangi beban warganya mengantar-jemput anaknya ke sekolah terutama bagi yang tidak punya kendaraan di rumahnya.
“Kasihan sekali saya melihat ada orang tua yang antar anaknya naik sepeda ontel, itu kalo pas musim hujan nanti gimana”, ujar Erwin kepada JOIN Media.id.
Selain untuk warganya, melalui program subsidi angkot ini, Erwin juga berharap dapat membantu para sopir angkot yang saat ini mati suri karena selalu kesulitan mendapatkan penumpang.
“Alhamdulillah dengan program ini para sopir angkot juga senang karena mereka dapat pekerjaan pasti setiap hari”, pungkas Erwin.***