JOMBANG, JOINMedia.id – Warga di Kabupaten Jombang dibuat pusing dengan keberadaan gas elpiji ukuran tiga kilogram.
Sejak tiga pekan lalu, gas elpiji bersubsidi di Jombang itu mendadak sulit dicari.
Maulana Ibrahim, salah seorang warga desa Sengon Kecamatan Jombang mengaku sering mencari gas elpiji ke beberapa toko dekat rumahnya, namun selalu gagal.
Banyak pengecer di Jombang yang sering kehabisan stok karena belum mendapat kiriman dari pangkalan.
“Saya sudah cari dari toko sana (utara) sampe ke sana (selatan) gak dapat. Jadi kalo cari harus pake motor ke desa lain”, ujar Maulana Ibrahim kepada JOINMedia.id, Jumat (20/9/24).
Hal senada juga diungkapkan oleh Dwi Puri, pemilik pangkalan gas elpiji di Desa Sengon Kecamatan Jombang.
Menurutnya, langkanya gas elpiji saat ini disebabkan oleh banyaknya petani yang turut menggunakan gas elpiji untuk bahan bakar mesin pompa air di sawah.
Sebab saat musim kemarau, air di sungai mongering sehingga petani harus menggunakan mesin pompa air untuk mengairi sawahnya.
Agar murah, mesin pompa air tersebut tidak mereka hidupkan dengan bahan bakar minyak, tetapi menggunakan gas elpiji.
“Banyak dibeli petani mas, untuk pompa air. Kan sekarang lagi kemarau”, ujar Dwi Puri.
Selain itu, menurut Dwi, pasokan dari agen ke pangkalannya juga dikurangi dari biasanya dikirim setiap hari kini hanya dikirim tiga kali dalam sepekan.
Dwi Puri mengaku tidak tahu apa penyebab berkurangnya jatah kiriman ke pangkalannya.
“Biasanya dikirim setiap hari seratus tabung. Sekarang kirimnya hanya tiga kali seminggu”, ungkap Dwi Puri.
Warga berharap, pemerintah melalui Pertamina menormalkan kembali pasokan gas elpiji di daerah agar tidak langka dan mudah dicari.***