JOMBANG, JOINMedia.id – Tak hanya di daerah lain, jumlah anggota KPPS di Jombang yang jatuh sakit dalam penyelenggaraan pemilu 14 Februari lalu ternyata juga sangat banyak.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, Jumlah anggota KPPS yang jatuh sakit mencapai 124 orang.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 12 orang terpaksa harus dilarikan ke berbagai rumah sakit di Jombang karena membutuhkan perawatan lebih intensif.
Salah satunya adalah Rahmawati (51), salah seorang anggota KPPS asal Desa Pojok Kulon Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang.
Bahkan hingga kini, Senin (19/2/24), Rahmawati masih harus menjalani perawatan di RSUD Ploso Jombang.
Rahmawati didiagnosa menderita sakit asam lambung sehingga sering mengeluhkan rasa mual pada perut dan panas pada dadanya.
Rahmawati menjelaskan, awalnya ia merasa sangat sehat dan senang bertugas menjadi anggota KPPS di TPS 04 Desa Pojok Kulon Kecamatan Kesamben.
Hingga tengah malam, Rahmawati terus menjalankan tugasnya menghitung hasil perolehan suara bersama anggota KPPS yang lain.
Bahkan pekerjaan tersebut terus dijalankan oleh Rahmawati hingga keesokan harinya atau Kamis (15/2/24) pagi.
Setelah pulang ke rumahnya, Rahmawati baru merasa tubuhnya lemah, kepalanya pusing dan perutnya mual.
Oleh keluarga, rahmawati kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Al Azis Tembelang.
Namun karena kondisinya menurun, Rahmawati kemudian dirujuk ke RSUD Ploso Jombang.
“Saya sudah empat hari di sini mas, Alhamdulillah kondisi saya sudah lebih baik”, ujar Rahmawati dengan kondisi jarum infuse yang masih menancap di tangannya.
Prihatin dengan banyaknya jumlah anggota KPPS yang tumbang, PJ Bupati Jombang, Sugiat, menjenguk mereka, Senin (19/2/24).
Kepada JOINMedia.id Pj Bupati Jombang itu menjelaskan, dari 12 orang yang dirawat di rumah sakit, yang tersisa saat ini tinggal enam orang.
Kepada para anggota KPPS yang menjalani perawatan, Pj Bupati Jombang memastikan bahwa seluruh biaya pengobatan mereka akan ditanggung oleh Pemerintah.
“Kalau untuk biaya bapak ibu anggota KPPS ini ndak perlu bingung, semuanya akan kita bantu dan akan ditanggung oleh Pemerintah”, jelas Sugiat.***
