JOMBANG, JOINMedia.id – Tradisi Andum Alpukat di Jombang dibanjiri ribuan warga, Minggu (18/2/24).
Tradisi Andum Alpukat digelar di lapangan Desa Sambirejo Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang.
Meski demikian, setiap acara tersebut digelar, yang datang tak hanya dari Jombang saja, namun tak sedikit diantaranya juga berasal dari berbagai daerah lainnya.
Mereka nekat datang ke Jombang demi melihat dan merasakan langsung serunya berebut gunungan buah alpukat gratis yang rutin digelar oleh warga di Wonosalam.
Tak tanggung-tanggung, untuk pelaksanaan acara tersebut, panitia menyediakan buah alpukat sebanyak 2024 kilogram.
Dalam tradisi Andum Alpukat, pertama, gunungan buah alpukat raksasa setinggi delapan meter sudah disiapkan oleh panitia di tengah lapangan Desa Sambirejo sejak Sabtu (17/2/24) malam.
Lalu Minggu (18/2/24) siang, ratusan warga dari setiap RT mengarak gunungan buah alpukat berukuran kecil dari lingkungan masing-masing.
Total ada tigabelas RT yang mengerahkan warganya untuk mengarak gunungan buah alpukat berukuran kecil tersebut.
Setibanya di lapangan Desa Sambirejo, gunungan buah alpukat berukuran kecil itu kemudian diletakkan di lapangan mengelilingi gunungan buah alpukat raksasa.
Setelah didoakan oleh tokoh masyarakat setempat, seluruh gunungan buah alpukat berukuran kecil itu langsung diserbu warga.
Warga saling dorong dan berdesakan demi mendapatkan buah alpukat yang telah disediakan.
Akibatnya, sebanyak 13 gunungan buah alpukat berukuran kecil langsung ludes dalam waktu sekejap.

Setelah gunungan buah alpukat berukuran kecil habis, warga kemudian ganti berebut mendapatkan buah alpukat dari gunungan raksasa.
Namun karena ukuran gunungan tersebut terlampau tinggi, panitia melarang peserta naik dan mengambil sendiri buah alpukat tersebut.
Panitia yang sudah ditunjuk bertugas mengambilkan dan membagi-bagikan buah alpukat tersebut kepada warga.
Akibatnya setiap buah alpukat dilempar dari atas gunungan, ribuan warga yang ada di bawah langsung saling dorong dan memperebutkannya.
Meski harus bersusah payah dan berdesakan, tradisi andum alpukat ini dirasakan oleh warga sangat seru dan menyenangkan.
Krisdianto, salah seorang pengunjung asal Gresik mengaku sangat sangat senang mengikuti tradisi andum buah alpukat tersebut.
“Saya datang dari Gresik mas, acaranya mantap dan seru, ini saya dapat banyak buah alpukat”, ujar Krisdianto sambil menunjukkan satu tas penuh berisi buah alpukat yang diperolehnya dari hasil rebutan dengan ribuan warga.
Warga berharap, tradisi andum buah alpukat ini bisa terus lestari.***