JOMBANG, JOINMedia.id – Robohnya pepohonan di sekitar jalan nasional wilayah Kabupaten Jombang beberapa waktu lalu membuat warga resah.
Seperti di jalan Brigjend Kretarto dan jalan Mastrib kota Jombang misalnya, terdapat 7 pohon yang roboh pada hari Kamis (25/1/24) lalu.
Sabtu (27/1/24) siang, akibat diterjang angin kencang, sebuah pohon besar di jalan Mastrib kota Jombang juga mendadak miring dan menutup badan jalan.
Anggi Fridianto, salah seorang warga yang tinggal di jalan Mastrib Jombang mengungkapkan, pepohonan di tepi jalan nasional mulai dari jalan Bgjend Kretarto, jalan Mastrib hingga kawasan terminal Kepuhsari memang sangat membahayakan.
Ukuran pohonnya besar-besar dan usianya sudah banyak yang tua.
Bahkan tak sedikit dari pangkal atau cabang pohon-pohon itu yang sudah lapuk dan rawan patah.
Ironisnya, selama ini tak ada petugas yang melakukan perawatan atau memangkas batang pohon yang sudah lapuk tersebut.
“Kalau anginnya kencang bikin warga yang lewat jadi takut mas”, ujar Anggi Fridianto kepada JOINMedia.id.
Saat dikonfirmasi mengenai hal ini, Amin Kurniawan, Kabid Pengelolaan Sampah dan Ruang Terbuka Hijau Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang mengaku tidak memiliki kewenangan untuk menangani pohon yang ada di ruas jalan nasional.
Penanganan/perawatan pepohonan yang ada di jalan nasional seperti jalan Brigjend Kretarto atau jalan Mastrib kota Jombang, menurut Amin menjadi wewenang dari Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN).
Namun menindaklanjuti keluhan warga, Amin memastikan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang telah berkirim surat kepada BPJN agar segera melakukan perawatan terhadap pohon-pohon yang rawan tumbang dan membahayakan di Jombang.
“Kita sudah berkirim surat ke BPJN (kemarin)”, jelas Amin Kurniawan.***
