JOMBANG, JOINMedia.id – Warga di Kabupaten Jombang memiliki berbagai tradisi yang unik.
Hingga sekarang, sebagian dari tradisi tersebut masih terus dilestarikan oleh warga di Jombang.
Salah satunya adalah tradisi Clorotan yang rutin digelar setiap satu tahun sekali di Dusun Banjarsari Desa Bareng Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang.
Jumat (25/1/24) pagi, tradisi clorotan kembali digelar.
Warga ramai-ramai mendatangi pemakaman umum di dusun Banjarsari, untuk mengikuti tradisi tersebut.
Mereka membawa buntalan yang berisi aneka makanan dan jajanan pasar, terutama kue Clorot, yaitu sejenis kue berbahan tepung beras yang dibungkus dengan daun kelapa muda (janur) dan dibentuk meruncing.
Setelah melakukan ziarah ke makam keluarga atau leluhur masing-masing, warga kemudian berkumpul di tengah-tengah makam.
Mereka kemudian menggelar doa bersama dengan dipimpin oleh sesepuh Dusun.
Setelah doa bersama selesai, warga kemudian memakan bersama aneka kue yang dibawanya tersebut.
Lewi (80), sesepuh Dusun Banjarsari menjelaskan, Clorotan merupakan tradisi yang sudah turun temurun di lakukan warga setiap satu tahun sekali atau tepatnya menjelang musim tanam padi.
Pada musim itu, biasanya sering terjadi angin kencang, hujan deras dan petir yang membahayakan.
Agar bencana tersebut tidak melanda dusun mereka, warga kemudian menggelar ritual Clrotan.
Dalam tradisi Clorotan, menurut Lewi, ada tiga jenis kue yang wajib dibawa, yaitu Kue Clorot yang bentuknya runcing dan dianggap sebagai ilustrasi atau gambaran dari petir, kue brondong yang terbuat dari bahan jagung digambarkan sebagai awan atau mendung, dan kue pasung yang terbuat dari tepung lalu dibungkus dengan daun nangka atau daun pisang dan digambarkan sebagai pelindung.

Usai doa bersama, kue Clorot yang digambarkan sebagai petir dan kue Brondong yang digambarkan sebagai awan/mendung langsung dimakan beramai-ramai.
Hal ini dilakukan sebagai simbol untuk menghilangkan bencana petir yang sewaktu-waktu dapat mengancam keselamatan warga saat bekerja di sawahnya.
Melalui ritual Clorotan, warga berdoa, memohon keselamatan kepada Allah SWT, agar seluruh masyarakat di Dusun Banjarsari khususnya dan di Jombang secara keseluruhan dijauhkan dari balak dan bencana.***