JOMBANG, JOINMedia.id – Jerit tangis para siswi Madarasah Aliyah (MA) Darul Faizin yang mengaku dilecehkan oleh kepala sekolahnya mendapat perhatian serius dari pihak kepolisian di Jombang.
Dugaan adanya pelecehan itu terungkap saat ratusan siswa MA Darul Faizin menggelar aksi unjukrasa di sekolahnya di Desa Catakgayam Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang, Rabu (13/11/24) kemarin.
Selain memprotes sikap ketua yayasan yang dinilai sering berbuat kasar, para siswa itu juga mengungkapkan adanya aksi pelecehan yang diduga sering dilakukan kepala sekolahnya terhadap siswi Putri.
Bahkan dalam aksi unjukrasa kemarin, para siswi putri yang pernah menjadi korban pelecehan S, Kepala MA Darul Faizin menangis saat mengungkapkan peristiwa pelecehan yang dialaminya.
Bahkan ironisnya, jumlah siswa yang mengaku menjadi korban pelecehan tersebut tidak hanya satu anak, tetapi lebih dari dua puluh anak.
Meski demikian, di hadapan ratusan siswa yang berunjukrasa, S, Kepala MA Darul Faizin membantah tuduhan tersebut.
Akibatnya, para siswi yang menjadi korban makin terbakar emosinya.
Sejumlah siswa laki-laki juga nyaris mengamuk namun langsung diamankan oleh teman-temannya.
Setelah melihat berita yang beredar, Polisi akan mendalami kasus tersebut.
Saat dikonfirmasi JOINMedia.id, Kapolsek Mojowarno, AKP Trisula mengatakan, pihaknya telah melakukan monitoring pasca unjuk rasa yang dilakukan oleh para siswa MA Darul Faidzin.
Hasilnya, POlisi akan meminta keterangan kepada para saksi dan korban terkait dugaan adanya kekerasan dan pelecehan seksual tersebut.
“Unit Reskrim segera melakukan pemeriksaan terhadap para siswa yang diduga menjadi korban pelecehan seksual maupun kekerasan secara fisik agar dapat menjadi jelas peristiwanya,” Ungkap Trisula, Kamis (14/11/2024).
Selain itu, polisi juga akan memberikan himbauan dan meningkatkan patroli di sekitar lokasi MA Darul Faidzin agar tidak terjadi unjuk rasa lanjutan.
Polisi akan meminta para tokoh masyarakat dan tokoh agama agar ikut serta meredam suasana di lingkungan MA agar tetap kondusif.
“Bhabinkamtibmas juga melakukan penggalangan kepada tokoh masyarakat dan para tokoh agama agar permasalahan tersebut dapat diredam dan tidak diplintir,” ucapnya.***