JOMBANG, JOINMedia.id – Kecelakaan bus pariwisata PHD Trans di jalan tol Kabupaten Jombang dites membuat polisi harus bekerja keras.
Tak hanya melakukan olah TKP dan memeriksa para saksi, Polisi di Jombang juga harus melakukan tes urine terhadap Nur Cahyo Wisnu Pratama (32), sopir bus.
Tes urine diperlukan agar Polisi di Jombang dapat memastikan ada tidaknya pengaruh narkoba di dalam tubuh sopir bus saat mengemudi.
Beruntung setelah tes urine dilakukan oleh tim Dokkes Polres Jombang selesai, hasilnya ternyata negatif.
Atas dasar itulah, Polisi di Jombang kemudian juga memastikan bahwa kecelakaan yang dialami bus pariwisata PHD trans murni akibat sopir bus mengantuk.
Iptu Anang Setiyanto, Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang menjelaskan, awalnya bus pariwisata PHD Trans yang dikemudikan Nur Cahyo Wisnu Pratama, warga Kota Gede Jogjakarta, sedang dalam perjalanan pulang dari Malang tujuan Nganjuk.
Sehingga bus tersebut tidak membawa penumpang sama sekali.
Saat kejadian, di dalam bus hanya ada Sopir yang mengemudikan, satu orang kernet dan satu orang sopir cadangan.
Karena sopirnya mengantuk, saat melintas di jalan tol KM 688 di wilayah Desa Kedunglosari Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang, bus tersebut tiba-tiba oleng ke kanan.
Setelah menabrak guadril (pembatas jalan di sisi kanan), bus tersebut terpelanting dan terguling.
Asep Gunawan (25), kernet bus yang berada di sisi kiri terlempar keluar hingga jatuh ke saluran air dan meninggal dunia.
Meski sudah dipastikan kecelakan di tol Jombang itu terjadi akibat sopir mengantuk, namun hingga berita ini diturunkan, polisi belum menetapkan satu orangpun sebagai tersangka.
Polisi berdalih, pemeriksaan masih belum selesai.***
