JOMBANG, JOINMedia.id – Ada kabar gembira untuk warga masyarakat di Kabupaten Jombang.
Tahun ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang kembali mendapat alokasi enam proyek pembangunan jalan melalui program Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah (IJD).
Nilai anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan jalan di Jombang itu lumayan, mencapai Rp 100 miliar.
Namun, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan proyek IJD tahun ini tidak lagi menggunakan konstruksi rigid (cor beton), melainkan hotmix.
Saat dikonfirmasi JOINMedia.id, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Jombang, Bayu Pancoroadi, menjelaskan bahwa perubahan metode konstruksi tersebut merupakan hasil koordinasi terakhir dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN).
“Konstruksinya tidak pakai rigid seperti tiga ruas di utara Brantas sebelumnya. Dulu pakai rigid atau beton, yang tahun ini pakai hotmix,” ujarnya, Sabtu (2/8/25).
Bayu mengungkapkan, alasan utama penggunaan hotmix karena keterbatasan waktu pelaksanaan proyek.
Menurutnya, proyek baru bisa dimulai Agustus ini, maka jangka waktu pelaksanaan dinilai terlalu sempit untuk metode rigid.
“Karena Agustus dimulai, otomatis waktunya kan tidak panjang, sehingga kalau rigid akan sangat rentan,” jelasnya.
Meskipun menggunakan hotmix, Bayu memastikan kualitas perbaikan jalan akan tetap menjadi prioritas.
Selain pengaspalan ulang, sejumlah ruas juga akan mengalami pelebaran jalan.
“Pelebaran ada di beberapa titik. Yang jelas nanti pekerjaannya dilakukan langsung dari teman-teman di balai (BBPJN),” tambahnya.
Diantara ruas jalan kabupaten yang akan segera diperbaiki melalui program IJD tahun ini adalah:
• Ruas Ploso–Munung
• Ruas Sentul–Kesamben
• Ruas Mojoagung–Mojoduwur Mojowarno
• Ruas Gambiran–Selorejo Mojowarno
• Ruas Peterongan–Kedungbetik Kesamben
Dengan perbaikan tersebut, Pemkab berharap konektivitas antarwilayah di Jombang bisa meningkat, sekaligus mendukung kelancaran arus transportasi dan perekonomian masyarakat.***













