Sejarah & Budaya

Penyebab Runtuhnya Kerajaan Majapahit

×

Penyebab Runtuhnya Kerajaan Majapahit

Share this article

JOMBANG, JOINMedia.id – Majapahit merupakan kerajaan terbesar yang pernah ada di nusantara.

Namun seiring dengan berjalannya waktu, pengaruh kerajaan Majapahit mulai menurun akibat berbagai hal.

Bahkan secara bertahap, kerajaan Majapahit kemudian mulai runtuh.

Berikut adalah faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran dan keruntuhan Majapahit:

1. Konflik Internal

– Perang Paregreg (1404-1406): Perang saudara antara Wikramawardhana (menantu Hayam Wuruk) dan Bhre Wirabhumi (putra Hayam Wuruk dari selir) melemahkan kekuatan Majapahit.

Perang ini menguras sumber daya dan menciptakan perpecahan di dalam kerajaan.

– Persaingan Tahta: Setelah masa kejayaan Hayam Wuruk dan Gajah Mada, terjadi persaingan sengit di antara anggota keluarga kerajaan untuk memperebutkan kekuasaan.

Hal ini menyebabkan instabilitas politik.

2. Kemunduran Ekonomi

– Melemahnya Perdagangan: Majapahit sangat bergantung pada perdagangan maritim.

Namun, dengan munculnya kerajaan-kerajaan Islam di pesisir utara Jawa seperti Demak, jalur perdagangan beralih ke wilayah-wilayah tersebut, mengurangi pendapatan Majapahit.

– Berkurangnya Pengaruh di Wilayah Taklukan: Banyak wilayah taklukan Majapahit mulai melepaskan diri karena lemahnya kontrol pusat.

3. Kebangkitan Kerajaan-Kerajaan Islam

– Kemunculan Kesultanan Demak: Kesultanan Demak, yang didirikan oleh Raden Patah pada akhir abad ke-15, menjadi kekuatan baru di Jawa.

Demak tidak hanya menguasai perdagangan tetapi juga menyebarkan pengaruh Islam, yang semakin mengurangi dukungan terhadap Majapahit.

– Penyebaran Islam: Agama Islam yang berkembang pesat di pesisir utara Jawa menarik banyak pengikut, termasuk bangsawan dan rakyat biasa, sehingga mengurangi legitimasi Majapahit yang bercorak Hindu-Buddha.

4. Bencana Alam dan Wabah Penyakit

– Beberapa catatan sejarah menyebutkan bahwa bencana alam seperti letusan gunung berapi dan wabah penyakit turut memperburuk kondisi ekonomi dan sosial di Majapahit.

5. Serangan dari Kerajaan Lain

– Serangan Girindrawardhana dari Kediri (1478): Girindrawardhana, penguasa Kediri, menyerang Majapahit dan berhasil merebut ibukota.

Peristiwa ini sering dianggap sebagai titik akhir kekuasaan Majapahit, meskipun sisa-sisa pengaruhnya masih bertahan di beberapa wilayah kecil.

6. Perubahan Sosial dan Budaya

– Pergeseran nilai-nilai budaya dan agama dari Hindu-Buddha ke Islam mengubah struktur masyarakat Jawa.

Majapahit, sebagai representasi kekuasaan Hindu-Buddha, kehilangan relevansinya dalam konteks sosial baru.

Tahun Keruntuhan

– Secara tradisional, tahun 1478 dianggap sebagai tahun keruntuhan Majapahit, meskipun beberapa wilayah kecil masih mempertahankan identitas Majapahit hingga abad ke-16.

Warisan Majapahit

– Meskipun kerajaannya telah runtuh, namun warisan budaya, seni, dan administrasi Majapahit tetap berpengaruh dalam sejarah dan kebudayaan Indonesia, terutama di Jawa.

Dengan demikian, keruntuhan Majapahit adalah hasil dari kombinasi faktor internal seperti konflik politik dan ekonomi, serta faktor eksternal seperti kebangkitan kerajaan-kerajaan Islam dan perubahan sosial-budaya.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *