JOMBANG, JOINMedia.id – Peristiwa memilukan kembali dialami oleh warga desa terpencil di Kabupaten Jombang.
Karena tak punya biaya untuk menyewa mobil ambulan, warga warga Desa terpencil di Jombang yang meninggal dunia terpaksa harus dibawa pulang dengan cara ditandu dan berjalan kaki.
Peristiwa tersebut viral di media social sehingga membuat ratusan ribu netizen di Jombang merasa geram.
Apalagi, upaya keluarga meminjam mobil ambulan siaga desa untuk mengangkut jenazah almarhum ditolak oleh pemerintah desanya.
Hal tersebut terjadi di Desa Jipurapah Kecamatan Plandaan Kabupaten Jombang, Senin (5/8/24).
Menurut warga, awalnya, Paiman (70), warga Desa Jipurapah yang menderita sakit bermaksud dibawa berobat kepada seorang bidan di Desa Marmoyo Kecamatan Kabuh Kabupaten Jombang.
Namun saat dalam perjalanan, Paiman mengeluh sakit perut sehingga harus diistirahatkan di rumah saudaranya di Desa Marmoyo.
Naas, saat di rumah saudaranya tersebut, Paiman mendadak meninggal dunia.
Dalam kondisi sedih, pihak keluarga kemudian mendatangi perangkat Desa Jipurapah untuk meminjam mobil ambulan siaga desa guna mengangkut jenazah Paiman dan membawanya pulang.
Namun, permintaan tersebut ditolak oleh perangkat Desa Jipurapah.
Karena tidak mendapat solusi, pihak keluarga dengan dibantu puluhan warga kemudian nekat membawa jenazah Paiman pulang dengan cara berjalan kaki.
Jenazah Paiman mereka pikul secara bergantian melewati jalan desa dan hutan sejauh tiga kilometer.
Sebab jika harus menyewa mobil ambulan kepada pihak lain, keluarga Paiman mengaku tidak punya biaya.
Saat dikonfirmasi mengenai hal ini, Hadi Sucipto, Kepala Desa Jipurapah membenarkan adanya jenazah Paiman yang dipikul warga saat perjalanan pulang dari Desa Marmoyo ke rumah duka di Desa Jipurapah.
Namun Hadi Sucipto mengaku tidak berani meminjamkan mobil ambulan siaga desa karena ada aturan yang melarangnya.
Menurutnya, sesuai Perbup, mobil ambulan siaga desa tidak diperbolehkan untuk dipakai mengangkut jenazah.
“itu ada Perbup-nya”, ujar Hadi Sucipto.***