JOMBANG, JOINMedia.id – Nasib malang dialami oleh HNA (10), siswa kelas IV SD Plus Darul Ulum di Kota Jombang.
Putra dari Erna Widyawati (43), warga Desa Tambakrejo Kecamatan Jombang itu mengalami pendarahan pada mata kanannya akibat terkena lemparan kayu dari temannya pada tanggal 9 Januari 2024 silam.
Saat menjalani perawatan di RSUD Jombang, penglihatan pada mata kanan HNA mulai menghilang.
Bahkan setelah diperiksakan pada salah satu rumah sakit mata di Surabaya pada tanggal 16 Januari 2024, terungkap bahwa retina mata kanan HNA mengalami kerusakan permanen.
Erna Widyawati menjelaskan, peristiwa memilukan itu terjadi saat jam pelajaran di ruang kelas IV SD Plus Darul Ulum (tempat korban belajar) dalam keadaan kosong.
Saat itu anak-anak bermain di dalam kelas.
AGA (10), teman korban, bermain bola dengan temannya yang lain namun dengan cara dipukul menggunakan kayu.
Sementara HNA (korban) berdiri melihat temannya yang lain yang sedang bermain kartu.
Naas, saat AGA memukul bola, kayu yang dipakai AGA itu tiba-tiba patah sehingga patahannya tersebut terlempar dan mengenai mata kanan HNA.
Akibatnya, HNA langsung tidak sadarkan diri dan dibawa ke UKS oleh teman-temannya.
Erna Widyawati baru mengetahui kejadian tersebut saat sedang menjemput HNA pada jam pulang sekolah.
Karena ada pendarahan pada mata kanan korban, Erna kemudian bergegas membawa putranya tersebut ke RSUD Jombang.
Di rumah sakit tersebut, korban menjalani rawat inap mulai dari tanggal 9 hingga 13 Januari 2024.
Namun sayangnya, selama dalam perawatan tersebut, penglihatan pada mata kanan HNA justru menghilang.
Erna kemudian membawa HNA ke rumah sakit mata Undaan Surabaya.
Hasilnya diketahui bahwa retina mata kanan HNA mengalami kerusakan permanen.

Atas kejadian tersebut, Erna minta pihak sekolah maupun orang tua AGA mau bertanggungjawab dengan membiayai seluruh pengobatan HNA hingga sembuh.
Saat dikonfirmasi mengenai hal ini, Ike Sinta Dewi, Kepala SD Plus Darul Ulum mengakui adanya peristiwa yang dialami HNA,
Ike memastikan pihak sekolah telah bertanggungjawab membantu biaya perawatan HNA dengan menggunakan dana asuransi dari program asuransi yang ada di sekolah, hanya saja, menurut Ike, nilainya tidak terlalu besar.
Selain itu, menurut Ike, orang tua AGA juga telah bertanggungjawab dengan memberikan sejumlah uang kepada orang tua HNA, hanya saja nilainya belum sebesar yang dikehendaki orang tua HNA.
Saat ini, menurut Ike, AGA telah pindah ke sekolah lain karena merasa takut akan terus dipersalahkan oleh teman-temannya.***