Sejarah & Budaya

Petirtan Sumberbeji, Jejak 3 Kerajaan Besar Di Jombang

×

Petirtan Sumberbeji, Jejak 3 Kerajaan Besar Di Jombang

Share this article
Petirtan Sumberbeji di Ngoro Jombang

JOMBANG, JOINMedia.id – Penemuan kolam atau petirtan kuno nan mewah di Jombang menghebohkan dunia arkeologi beberapa tahun lalu.

Kolam kuno yang ditemukan di Jombang itu diduga merupakan salah satu dari peninggalan kerajaan Majapahit.

Secara administratif, kolam kuno tersebut terletak di dusun Sumberbeji desa Kesamben Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang.

Penemuan petirtan kuno ini tentu saja menambah panjang daftar bangunan cagar budaya yang diduga peninggalan kerajaan Majapahit di wilayah kabupaten Jombang.

Bahkan diantara petirtan yang lain, kolam kuno yang diberi nama Petirtan Sumberbeji ini termasuk petirtan paling besar yang pernah ditemukan. Panjang dan lebarnya mencapai 18 x 20 meter persegi.

Bangunannya terbuat dari bahan bata merah yang disusun dengan sistem kosot (ditempelkan tanpa bahan perekat).

Di sekeliling dinding petirtan bagian dalam terdapat batu-batu jaladwara (pancuran air) yang menempel.

Namun sayangnya, setelah ditemukan pada tahun 2019 dan diekskavasi oleh petugas, seluruh batu jaladwara tersebut posisinya sudah terlepas dan jatuh ke tanah.

Di sudut barat dinding petirtan, terdapat sebuah arca garudea yang masih menempel kuat.

Sementara di bagian tengah ada bangunan berbentuk persegi yang diduga tempat berdirinya bangunan-bangunan lain sejenis meru.

Dilihat dari bentuknya yang luas, besar dan megah inilah, arekolog menduga petirtan Sumberbeji bukanlah petirtan atau kolam yang diperuntukkan bagi orang biasa, tapi orang khusus yang istimewa dan berkuasa.

Bahkan karena keistimewaannya inilah, Surya Helmi, Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) nasional, menetapkan petirtan Sumberbeji sebagai situs cagar budaya peringkat Nasional.

Sementara terkait dugaan petirtan Sumberbeji sebagai peninggalan dari kerajaan Majapahit, hingga kini belum ada satupun Arkeolog yang dapat memastikannya.

Hanya saja jika dilihat dari bahan bata yang dipergunakan untuk membangun petirtan Sumberbeji, arkeolog menemukan ada tiga lapis budaya yang berbeda.

Sebagian bata paling bawah diduga merupakan struktur yang dibangun pada masa raja Pu Sindok, lapis kedua diduga dibangun pada masa kerajaan Kadiri dan lapis ketiga diduga dibangun pada masa Majapahit.

Karena adanya tiga lapis budaya yang berbeda inilah, untuk sementara, petugas menduga petirtan Sumberbeji telah dibangun pada masa Pu Sindok, lalu dipergunakan dan pernah direhab pada masa kerajaan Kadiri, kemudian masih dipergunakan dan direhab lagi pada masa kerajaan Majapahit.***

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *